Sabtu, 12 Maret 2011

Makanan sehat


Tips Pola Hidup Sehat
Ingin hidup sehat ? Selain rajin berolahraga dan merubah gaya hidup dari gaya hidup 'semau gue' ke gaya hidup yang lebih teratur dan tertib ada beberapa tips lain yang mampu menjadikan hidup Anda kembali ceria, daan tentu saja, segar bugar. Berikut tipsnya.

     1.  Kurangi makanan berlemak tinggi, seperti mentega, margarine, dan santan. Lebih baik dapatkan asupan lemak alami dari kacang-kacangan atau biji-bijian. Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit ayam dan kuning telur. Pilihlah daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan sebagai sumber protein yang baik
2.   Sedapat mungkin hindari bahan pangan atau bahan pengawet yang dalam jangka panjang dapat menjadi pemicu kanker.
3.   Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami (bukan di-bleach). Gunakan pewarna dari bahan makanan misalnya warnet coklatnya dari bubuk coklat, merahnya strowbery, kuningnya kunyit, dan hijaunya daun suji. Jangan menambahkan saus, kecap, garam dan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Perbanyak makan buah dan sayuran.
4.  Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih makanan dengan metode memasak dikukus, direbus, atau ditumis dengan sedikit minyak.
5.  Perbanyak minum air putih, mineral 8 gelas sehari, hindari minuman beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi. Jus sayuran dan buah baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh


 Antara Pola Makan dan Gaya Hidup

 Setelah penyakit mulai menyerang, orang baru sadar kalau ada yang salah dengan gaya hidup. Salah satu yang paling berpengaruh adalah pola makan. Prinsipnya, pengaturan pola makan bisa mencegah atau menahan agar sakit tidak tambah parah,” kata Elvina Karyadi, dokter ahli gizi.

Beberapa penyakit, seperti diabetes mellitus dan asam urat, tak bisa sembuh total. Namun, dengan pengaturan pola makan yang baik, perkembangan penyakit bisa dihambat agar tak bertambah parah. Pengaturan pola makan ditambah dengan olahraga dan istirahat cukup diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.
Sehari-hari, lemak membuat makanan lebih gurih dan lezat. Namun, lemak juga memberi sumbangan besar bagi resiko beberapa penyakit. Sebagian besar penyakit akibat gaya hidup salah ini memerlukan pengaturan komposisi makan.
Salah satu komponen yang terutama harus dikurangi adalah konsumsi lemak. Beberapa penyakit, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, dan jantung koroner, memiliki hubungan dengan kegemukan. Penyakit ini bisa menjadi penyebab dari komplikasi dan menimbulkan penyakit lain.
Penyakit akibat gaya hidup yang jumlah penderitanya paling banyak adalah jantung koroner. Penyakit yang biasa disebut ”penyakit makan enak” ini bisa dicegah akibatnya dengan perbaikan gaya hidup. Penyakit ini terjadi akibat penyempitan, penyumbatan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan aliran darah ke jantung terhenti, atau jantung tak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh.
Diperlukan diet seimbang untuk penyakit jantung koroner, yaitu mengonsumsi makan secara seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Untuk mencegah penimbunan lemak dalam pembuluh darah, penderita perlu menghindari lemak jenuh seperti lemak sapi, kambing, makanan bersantan, dan goreng-gorengan. Sebagai pengganti daging, makanan seperti ayam, ikan, atau putih telur dan protein nabati seperti tahu dan kacang-kacangan.

Kolesterol tinggi
Pada umumnya, makanan yang banyak mengandung lemak juga mengandung kolesterol.
Bagi penderita kolesterol tinggi harus mengurangi asupan lemak jenuh dan makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti kue tar, es krim, dan gorengan. Selain itu, penderita kolesterol tinggi harus menghindari jenis makanan rendah lemak namun tinggi kolesterol, seperti kuning telur, otak, dan jeroan.
Mengonsumsi bahan makanan serat terutama sayur dan buah serta beberapa jenis serat lain seperti havermouth juga baik bagi penderita kolesterol tinggi. Untuk menurunkan kolesterol, bisa mengonsumsi vitamin E, vitamin C, dan berbagai zat lain seperti niasin dan lesitin yang terkandung dalam beras, kedelai, gandum, kacang kedelai, dan bawang putih.

Untuk penderita penyakit diabetes mellitus, menurut Elvina, pada prinsipnya harus melakukan pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang banyak mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang.

Diet bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur jumlah, jadwal, dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau kurang. Jadwal harus dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam selang waktu tiga jam. Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi kolesterol. Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang manis, seperti apel, pepaya, tomat, kedondong, salak, dan pisang.
Dalam buku Kiat Mengatasi Penyakit yang ditulis Elvina Karyadi disebutkan, bawang merah, bawang putih, dan buncis baik dikonsumsi penderita diabetes karena berefek menurunkan lemak dan kadar glukosa darah.
Penyakit lain yang bisa dikurangi efeknya dengan mengatur pola makan adalah hipertensi dan asam urat. Untuk penderita hipertensi, selain mengatur asupan kalori yang seimbang, juga harus dibatasi makanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol. Asupan garam (natrium klorida) juga mesti dikurangi.

Masalahnya, banyak makanan yang tanpa disadari mengandung banyak garam, mulai dari camilan seperti biskuit dan mi instan sampai makanan diawetkan semisal ikan asin, serta bumbu seperti kecap, terasi, dan taoco. Untuk mengurangi tekanan darah, dapat dengan meningkatkan asupan kalium berbentuk suplemen atau lewat sayur yang mengandung banyak mineral, seperti seledri, kol, jamur, dan kacang-kacangan.
Untuk penderita asam urat, terdapat sederetan makanan mengandung purin yang harus dihindari, seperti jeroan, kacang-kacangan, dan makanan laut. Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi makanan berkarbohidrat seperti nasi, terigu, roti, dan singkong. Namun, karbohidrat sederhana seperti gula dan permen sebaiknya dihindari.
Penderita asam urat, menurut Elvina, hanya perlu sedikit protein dan lemak, terutama protein hewani. Hal khusus yang harus diperhatikan adalah minum banyak air putih agar pengeluaran lewat urine lancar. ”Dengan pola makan terkontrol, kemungkinan penyakit kambuh kecil


KANKER merupakan penyakit yang jika ditemukan pada stadium lanjut bersifat mematikan. Akan tetapi, jika ditemukan pada stadium awal lebih mudah ditangani. Yang lebih menggembirakan lagi, kanker bisa dicegah dengan melakukan langkah sederhana. Salah satunya adalah jus terapi. Tindakan pencegahan ini tentunya jauh lebih menguntungkan dibandingkan pengobatan. Selain rasanya yang enak, terapi jus ini bisa menghindarkan Anda dari sakit akibat penyakit kanker. Studi-studi telah mengindikasikan bahwa beta karoten yang terkandung dalam sayur dan buah mempunyai anti kanker serta bisa mengembalikan kondisi pra kanker seperti oral leukoplakia, suatu pola pertumbuhan sel yang tidak normal yang biasanya memicu kanker mulut pada mereka yang mengunyah tembakau. Studi lain juga menunjukkan, keluarga karoten lainnya mempunyai potensi yang sama dalam memerangi kanker.

Terapi jus

Tindakan operasi, radiasi, dan kemoterapi akan memperlemah kekuatan dan sistem kekebalan tubuh. Padahal tubuh memerlukan sistem imun yang kuat untuk melawan kanker. Pengobatan kanker, belum ada yang bisa mempertahankan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena itu, sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan melakukan modifikasi diet.

Diet yang kaya protein, lemak, gula, dan daging sebaiknya diganti dengan  nutrisi-nutrisi alami, yang terdapat pada buah dan sayuran. Kandungan dalam sayur dan buah ini diperlukan untuk mengeluarkan elemen-elemen racun dari dalam tubuh dan menghambat produksi racun tersebut selanjutnya.

Beta karoten, yang didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A, dinyatakan bisa mencegah kanker serta menghentikan perkembangan kanker. Dan Anda bisa mendapatkan zat ini pada buah dan sayuran hijau atau merah. Untuk menambah asupan beta karoten, jangan lupa mengonsumsi satu gelas penuh jus wortel, 1-2 kali sehari. Dengan cara ini, Anda bisa melindungi tubuh dari serangan kanker. Selain itu, jangan lupa juga mengonsumsi kol, kol bunga, wortel, brokoli, serta makanan berupa kecambah setiap harinya. Makanan ini dinyatakan bisa mengeluarkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Selain itu, sayur-sayuran berbau tajam seperti bawang putih dan jahe juga mengandung zat anti kanker. Jangan lupa juga dengan minyak ikan. Tumor pada payudara dinyatakan bisa disembuhkan total dengan menggunakan minyak ikan.

Bawang merah dengan bau menyengat bisa mengganggu Anda dalam pergaulan sosial. Akan tetapi, makanan satu ini juga sangat potensial dalam melawan kanker. Para peneliti dari Cornell University, seperti dikutip situs womenfitness, telah menemukan, anggota keluarga bawang merah dengan rasa yang paling kuat, merupakan jenis terbaik dalam menghambat pertumbuhan sel-sel kanker colon.

Nutrisi-nutrisi seperti besi, beta karoten, selenium, vitamin C, kalsium, kalium,  serta vitamin E dinyatakan bisa mencegah dan menyembuhkan kanker. Kandungan ini bekerja dengan menghambat penyebaran dan pertumbuhan sel-sel kanker. Dan Anda dengan mudah bisa mendapatkan nutrisi penting ini dengan minum jus apel, bayam, seledri, bawang putih, lobak, kol, jeruk, brokoli, wortel, serta sayuran lainnya.

Selain itu, nutrisi-nutrisi seperti seng, besi, vitamin B-6, sayuran yang kaya serat, serta selenium merupakan komponen penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh serta membantu mengembalikan serta melindungi liver dari racun-racun, memicu gerakan usus yang bebas serta membantu proses pembuanagn dalam tubuh. Dengan begitu, tubuh akann terbebas dari racun-racun dan sampah yang bersifat merusak. Jadi, apalagi yang Anda tunggu? 1-2 gelas jus sayur atau buah sehari akan membantu Anda melawan serangan sel-sel kanker.

Segar tetaplah pilihan terbaik

Para ahli menyarankan untuk mengosumsi jus segar, bukan jus kemasan yang dijual di supermarket. Jus olahan hanya mengandung sedikit kualitas jus alami dari buah segar, baik dari segi nutrisi mapun rasanya.

Meskipun jus segar dan jus sebelum dimasukkan ke dalam kemasan mempunyai kandungan yang sama, semua jus yang dibeli di supermarket telah melalui proses pasteurisasi (pembasmian kuman), suatu proses yang melibatkan pemanasan jus dengan suhu yang sangat tinggi untuk memaksimalkan jangka tahan jus tersebut. Proses ini membuat jus tahan lebih lama tetapi proses ini juga merusak kandungan vitamin dan enzim-enzim dalam jus. Meskipun jus yang dijual di supermarket tetap lebih baik daripada kola, kopi atau alkohol, tapi jus ini tidak mempunyai manfaat yang bersifat menyembuhkan sebanyak jus segar.

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, pilihlah jus yang baru Anda buat sendiri, dengan rentang waktu tidak lebih dari setengah jam setelah pembuatan. Jus yang disimpan dalam kulkas juga akan kehilangan nutrisi-nutrisi mereka dengan cepat. Segera setelah jus diproses dengan juicer Anda, enzim-enzim alami dalam jus akan mulai memecah nutrisi-nutrisi lainnya. Dan, karena sayuran mengandung lebih banyak enzim dibandingkan buah, maka nutrisi dalam sayuran juga akan lebih cepat habis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar