Sabtu, 17 September 2011

Ibu Bekerja Bisa Beri ASI Eksklusif Kepada Bayinya

Surabaya, eHealth. Ibu menyusui yang harus bekerja kembali tidak perlu khawatir. Mereka tidak perlu berhenti menyusui anaknya. Bahkan, sebaiknya ibu bekerja tetap harus memberi ASI eksklusif kepada bayinya hingga umur 6 bulan. Hal ini dikarenakan banyaknya keuntungan yang diperoleh dibandingkan jika anak mereka disusui dengan susu formula.
Tidak sulit untuk tetap menyusui bayi saat bekerja. Jika memungkinkan, bayi dapat dibawa ke kantor ibu untuk disusui. Namun, hal tersebut akan sedikit terkendala jika di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Apabila itu terjadi, maka carilah tempat yang sedikit tertutup untuk menjaga privasi anda saat memberikan ASI pada bayi anda.
Bila tempat bekerja dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat atau bisa juga meminta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat bekerja.
Lokasi kantor ibu yang jauh dari rumah juga bukanlah penghalang untuk tetap memberikan ASI ekslusif. Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Sebelum pergi bekerja, ASI tersebut bisa dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh untuk diberikan pada bayi.
Luangkan waktu sejenak dalam suasana yang tenang sehingga ibu bisa dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak mungkin dengan dengan tangan, pompa susu khusus yang mempunyai gelas sendiri untuk menampung ASI, atau pompa listrik yang mulai banyak dijual di maternity shop. Setelah itu, ASI tersebut ditampung di cangkir atau gelas bersih yang bermulut lebar, tutupi dengan baik dan simpanlah dalam lemari es. Sebaiknya ASI perahan jangan disatukan, simpan sesuai urutan pemerahan. Cantumkan tanggal sehingga pemberiannya pada bayi dapat diatur (yang lebih lama disimpan lebih dahulu dipakai).
Tinggalkan sekitar ½ cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu keluar rumah, jika ibu keluar rumah agak lama, maka tinggalkan lebih banyak. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi.
Tutup cangkir yang berisi ASI perahan dengan kain bersih, simpan di tempat yang paling sejuk dirumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap dan bersih. ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak bahan bahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI. Untuk menghangatkannya, cukup dengan mencelupkan gelasnya ke dalam wadah berisi air dengan suhu tidak terlalu tinggi. Nantinya, ASI simpanan itu bisa diberikan dengan sendok, jangan dengan dot, karena akan menyebabkan bayi bingung dengan puting susu Ibu.
Setelah ASI diperah, sebelum Ibu bekerja sebaiknya bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah.
Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemaari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja. Ibu juga bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es batu atau blue ice. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.
Yang perlu diperhatikan, jangan sampai payudara mengeras karena ASI terlalu penuh. Apabila payudara mengeras dan ASI keluar menetes, produksi ASI akan segera berkurang karena sel-sel kelenjar yang memproduksi ASI terlalu diregang dan dapat rusak. ASI yang diperah di kantor dapat disimpan dalam lemari es untuk esok hari atau dikirimkan ke rumah.
Begitu ibu kembali dari tempat kerja, susukan bayi segera dari payudara. Bisa dilakukan, sambil berbaring (tertidur). Hal ini diperlukan untuk menjaga refleks ASI dan kerja hormon-hormon ASI, sehingga produksi ASI tetap terjaga. Jadi ASI perasan yang ada bisa disimpan untuk hari-hari berikutnya.
Berikan ASI secara eksklusif dan sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Selama minimal empat bulan. Sebetulnya ASI eksklusif dapat dilakukan sampai 6 bulan, tergantung tumbuh kembang bayi ibu. Selama itu, bayi dapat diperkenalkan pada makanan pendamping. Ini akan mempermudah ibu menyusui, karena selain ASI sudah ada makanan selingan. Demikian pula bulan-bulan selanjutnya, makanan pendamping ASI akan lebih sering dan lebih banyak jenisnya sehingga ibu dapat tetap menyusui sampai 2 tahun.
Sebagai catatan, jangan memberi ASI melalui botol, berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1 minggu sebelum ibu mulai bekerja.
Selain itu, jangan lupa lakukan perawatan payudara dan pemijatan payudara. Pada malam hari, kompres payudara anda dengan air hangat & air dingin bergantian. Dengan melakukan hal tersebut secara teratur niscaya tubuh akan menjadi relax, sehingga air susu anda akan mudah mengalir.


Laktasi

WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia sangat menganjurkan untuk menyusui secara eksklusif, kemudian diberi Makanan Pendamping makanan keluarga sambil tetap menyusui sampai 2 tahun atau lebih dengan cara

*Memberi kesempatan kepada bayi menyusu sendiri segera setelah lahir
*Menyusui semau bayi sebanyak bayi mau, baik siang atau malam
*Menghindari pemberian makan atau minum dengan botol

 Manfaat bagi Bayi
ASI merupakan makanan ideal untuk bayi baru lahir dan bayi. Memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk peningkatan kesehatannya. ASI aman dan mengandung antibodi yang membantu melindungi dari berbagai penyakit, seperti Diare, pneumonia, yang merupakan penyebab utama kematian anak terbesar didunia. ASI mudah diberikan dan terjangkau, membantu memberikan nutrisi yang adekuat.

Keuntungan bagi Ibu

*Menyusui juga mempunyai keuntungan untuk ibu.
*Menyusui dapat menekan ovulasi dan menjadi alat kontrasepsi alami.
*Menyusui menurunkan resiko kanker payudara dan ovarium dikemudian hari,
*membantu lebih cepat menurunkan berat badan kembali ke masa pra-
*kehamilan, dan menurunkan resiko obesitas.

keuntungan jangka panjang bagi anak
  Selain keuntungan yang dapat terlihat pada saat bayi, menyusui juga mempunyai kontribusi menjaga kesehatan anak seumur hidupnya. Orang dewasa yang disusui semasa bayinya mempunyai resiko rendah terkena hipertensi dan kolesterol, juga overweight, obesitas dan diabetes tipe 2, serta mempunyai kecerdasan lebih tinggi.

Kenapa tidak terdapat pada susu formula?
Susu formula tidak mempunyai antibodi seperti dalam ASI dan ini merupakan benang merah kenapa terjadi peningkatan resiko penyakit yang ditularkan air, apalagi masih banyak keluarga yang belum dapat akses
air bersih. Malnutrisi dapat merupakan ancaman bagi bayi yang diberi susu formula ”irit” ( terlalu encer), kembali Ke ASI merupakan pilihan terbaik bagi kita.

 HIV dan Menyusui 
Untuk ibu HIV, WHO merekomendasikan menyusui eksklusif 6 bulan tanpa tambahan asupan lain, pemberian susu formula harus memenuhi syarat:
* Diterima ( diterima secara kultur)
* Memungkinkan (ada fasilitas dan penolong yang dapat menyiapkanformula)
* Terjangkau (Dapat membeli formula sampai 6 bulan)
* Berkelanjutan ( Dapat diberikan sampai 6 bulan)
* Aman (susu formula dapat diberikan secara aman, dan higienis)

Pengaturan pengganti ASI
Kode Internasional telah mengatur pemasaran pengganti ASI yang diadopsi pada tahun 1981, yang berisi:
* Semua label dalam formula harus harus mencantumkan keuntunganMenyusui
* Tidak boleh ada promosi pengganti ASI
* Tidak ada sample gratis yang diberikan untuk ibu hamil, ibu menyusuiatau keluarganya
* Tidak boleh ada distribusi gratis atau yang disubsidi kepada tenagaKesehatan atau fasilitas kesehatan.

Dibutuhkan dukungan untuk ibu
Menyusui sebaiknya dipelajari karena banyak ibu merasa kesulitan untukmenyusui diawal kelahiran bayi pertamanya. Puting susu sakit danketakutan ASI nya tidak cukup, merupakan keluhan yang umum.
Fasilitas kesehatan sebaiknya mendukung ibu untuk menyusui dengankonselor menyusui yang mampu memberikan konseling pada ibu dan menyarankan untuk mempraktekkan sebanyak mungkin untuk menyusui

Ibu bekerja dan menyusui
Who merekomdasikan kepada ibu menyusui untuk cuti bekerja setidaknya 16 minggu setelah melahirkan, agar dapat beristirahat dan menyusui bayinya.
Banyak ibu yang kembali bekerja mengabaikan pemberian ASI eksklusif 6 Bulan, karena tidak diberikan keleluasaan waktu dan tidak adanya tempat yang memadai untuk menyusui atau memerah dan menyimpan ASI ditempat kerja. Ibu membutuhkan akses tempat yang aman, bersih dan bersifat privasi di tempat kerja mereka.

Tahap Pemberian makan
Untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan setelah 6 bulan umur bayi, makanan pendamping ASI harus diberikan dengan tetap menyusui sampai 2 tahun atau lebih. Makanan pendamping sebaiknya makanan keluarga atau modifikasinya. Sebagai catatan:
* ASI tidak akan berkurang saat ibu memberikan makanan pendamping
* Makanan pendamping sebaiknya diberikan dengan sendok atau cangkir,tidak dengan botol.
* Makanan sebaiknya bersih, aman dan makanan lokal
* Diperlukan waktu yang cukup untuk bayi yang masih muda untuk belajarmakan makanan padat

Tehnik menyusui:
Posisi dan perlekatan menyusui
Ada beberapa macam posisi menyusui:duduk, berdiri, atau berbaring.
Posisi : Bayi lurus sejajar, menghadap ibu, telinga dan lengan pada satu garis lurus, dagu bayi setinggi aerola,ada bonding antara ibu dan bayi.Perlekatan : hidung menempel payudara, sebagaian besar aerola bawah masuk mulut,mulut terbuka lebar, bibir bawah ndower

Langkah menyusui yang benar :
  1. sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putimg susu dan aerola sekitarnya.Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
  3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang dibawah, jangan menekan puting susu atau aerolanya saja.
  4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara : 1. menyentuh pipi dengan puting susu atau, 2.menyentuh sisi mulut bayi
  5. Setelah bayi membuka mulut,dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi; a. Usahakan sebagaian besar aerola dapat masuk kemulut bayi,sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah aerola. b. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi 

Cara pengamatan Tehnik menyusui Yang Benar :

Menyusui dengan tehnik yang tidak benar bisa menyebabkan puting susu menjadi lecet, ASI keluar tidak optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan benar, perhatikan :

- Bayi tampak tenang
- Badan bayi menempel pada perut ibu,
- Mulut bayi terbuka lebar,
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu,
- Sebagaian besar aerola masuk kedalam mulut bayi,aerola bawah lebih banyak yang masuk,
- Bayi nampak mengisap dngan kuat dengan irama perlahan,
- Puting susu ibu tidak terasa nyeri,
- Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,
- Kepala agak menengadah.
- Melepas isapan bayi :

Setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong,sebaiknya mengganti denagn payudara yang lain.Cara melepas isapan bayi :
  •  jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau,
  •  dagu bayi ditekan kebawah.
  •  Setelah selesai menyusui,ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya,biarkan kering dengan sendirinya.
  •  Menyendawakan bayi,dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah(gumoh)setelah menyusui.dengan cara: Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau, Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu,kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Lama dan frekwensi menyusui
Sebaiknya bayi disusui secara sesuai keinginan bayi(on demand),karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik,karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangssangan produksi berikutnya.menyusui malam hari juga akan memacu produksi ASI.
Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH (kutang) yang dapat menyangga payudara,tetapi tidak terlalu ketat.
Pengeluaran ASI
Apabila ASI berlebihan, sampai keluar memancar,maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan lebih dahulu untuk menghindari bayi tersedak atau enggan menyusu.Pengeluaran ASI juga berguna bagi ibu yang bekerja bisa meninggalkan ASI untuk bayinya.
Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara :
  • Pengeluaran dengan tangan : tangan ibu dicuci dengan bersih,menyiapkan cangkir/gelas tertutup yang telah dicuci dengan air mendidih.ibu melakukan pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah aerola.dilakukan pemijatan secara merata mengelilingi payudara.
  • Pengeluaran dengan pompa
  • Bila payudara bengkak/ terbendung dan puting susu terasa nyeri,maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara.Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh,tetapi pada payudara yang lunak akan lebih sukar.Ada dua macam pompa,pompa tangan dan pompa listrik,yang biasa digunakan adalah pompa Payudara tangan.
Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat.Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan:
- Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam
- Di lemari Es : 24 jam
- Di lemari pendingin/beku (-18° C) : 6 bulan
ASI yang didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai,karena kualitsnyaakan menurun,yaitu unsur kekebalannya.ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar,agar tidak terlalu dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas.