Surabaya, eHealth. Ibu menyusui yang harus bekerja
kembali tidak perlu khawatir. Mereka tidak perlu berhenti menyusui anaknya.
Bahkan, sebaiknya ibu bekerja tetap harus memberi ASI eksklusif kepada bayinya
hingga umur 6 bulan. Hal ini dikarenakan banyaknya keuntungan yang diperoleh
dibandingkan jika anak mereka disusui dengan susu formula.
Tidak sulit untuk tetap menyusui
bayi saat bekerja. Jika memungkinkan, bayi dapat dibawa ke kantor ibu untuk disusui.
Namun, hal tersebut akan sedikit terkendala jika di tempat bekerja atau di
sekitar tempat bekerja tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi.
Apabila itu terjadi, maka carilah tempat yang sedikit tertutup untuk menjaga
privasi anda saat memberikan ASI pada bayi anda.
Bila tempat bekerja dekat dengan
rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat atau bisa
juga meminta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat bekerja.
Lokasi kantor ibu yang jauh dari
rumah juga bukanlah penghalang untuk tetap memberikan ASI ekslusif. Walaupun
ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya. Sebelum pergi bekerja, ASI tersebut bisa dikeluarkan
dan dititipkan pada pengasuh untuk diberikan pada bayi.
Luangkan waktu sejenak dalam suasana
yang tenang sehingga ibu bisa dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan
sebanyak mungkin dengan dengan tangan, pompa susu khusus yang mempunyai gelas
sendiri untuk menampung ASI, atau pompa listrik yang mulai banyak dijual di maternity
shop. Setelah itu, ASI tersebut ditampung di cangkir atau gelas bersih yang
bermulut lebar, tutupi dengan baik dan simpanlah dalam lemari es. Sebaiknya ASI
perahan jangan disatukan, simpan sesuai urutan pemerahan. Cantumkan tanggal
sehingga pemberiannya pada bayi dapat diatur (yang lebih lama disimpan lebih
dahulu dipakai).
Tinggalkan sekitar ½ cangkir penuh
(100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu keluar rumah, jika ibu keluar rumah
agak lama, maka tinggalkan lebih banyak. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit
tetap sangat berguna bagi bayi.
Tutup cangkir yang berisi ASI
perahan dengan kain bersih, simpan di tempat yang paling sejuk dirumah, di
lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap dan bersih. ASI jangan dimasak
atau dipanaskan, karena panas akan merusak bahan bahan anti infeksi yang
terkandung dalam ASI. Untuk menghangatkannya, cukup dengan mencelupkan gelasnya
ke dalam wadah berisi air dengan suhu tidak terlalu tinggi. Nantinya, ASI
simpanan itu bisa diberikan dengan sendok, jangan dengan dot, karena akan
menyebabkan bayi bingung dengan puting susu Ibu.
Setelah ASI diperah, sebelum Ibu
bekerja sebaiknya bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk),
karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan
cara diperah.
Di tempat bekerja, ibu dapat memerah
ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman
dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemaari es dan dibawa pulang dengan
termos es saat ibu selesai bekerja. Ibu juga bisa menyimpannya dalam termos
yang diberi es batu atau blue ice. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan
pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini
akan membantu produksi ASI tetap tinggi.
Yang perlu diperhatikan, jangan
sampai payudara mengeras karena ASI terlalu penuh. Apabila payudara mengeras
dan ASI keluar menetes, produksi ASI akan segera berkurang karena sel-sel
kelenjar yang memproduksi ASI terlalu diregang dan dapat rusak. ASI yang
diperah di kantor dapat disimpan dalam lemari es untuk esok hari atau
dikirimkan ke rumah.
Begitu ibu kembali dari tempat
kerja, susukan bayi segera dari payudara. Bisa dilakukan, sambil berbaring
(tertidur). Hal ini diperlukan untuk menjaga refleks ASI dan kerja
hormon-hormon ASI, sehingga produksi ASI tetap terjaga. Jadi ASI perasan yang
ada bisa disimpan untuk hari-hari berikutnya.
Berikan ASI secara eksklusif dan
sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Selama minimal empat bulan.
Sebetulnya ASI eksklusif dapat dilakukan sampai 6 bulan, tergantung tumbuh
kembang bayi ibu. Selama itu, bayi dapat diperkenalkan pada makanan pendamping.
Ini akan mempermudah ibu menyusui, karena selain ASI sudah ada makanan
selingan. Demikian pula bulan-bulan selanjutnya, makanan pendamping ASI akan
lebih sering dan lebih banyak jenisnya sehingga ibu dapat tetap menyusui sampai
2 tahun.
Sebagai
catatan, jangan memberi ASI melalui botol,
berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1 minggu sebelum ibu
mulai bekerja.
Selain itu, jangan lupa lakukan perawatan
payudara dan pemijatan payudara. Pada malam hari, kompres payudara anda dengan
air hangat & air dingin bergantian. Dengan melakukan hal tersebut secara
teratur niscaya tubuh akan menjadi relax, sehingga air susu anda akan mudah
mengalir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar