SIKAP
I. PENGERTIAN
Bagaimana kita suka / tidak suka terhadap sesuatu dan pada akhirnya menentukan perilaku kita. Sikap misalnya suka mendekat, mencari tahu, bergabung atau tidak suka menghindar, menjauhi Beberapa definisi tentang Sikap :
1. berorientasi kepada respon sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung (Unfavourable) pada suatu objek
2. berorientasi kepada kesiapan respon sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
3. suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial yang telah terkondisikan.
4. berorientasi kepada skema triadik sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.
5. Attitude is a favourable or unfavourable evaluative reaction to ward something or someone,exhibited in one’s belief,feelings or intented behaviour ( myers,1996 )
6. An attitude is a disposition to respond favourably or un favourably to an object,person,institution or event ( Azjen,1988 )
7. Attitude is a psychological tendency that is expresses by evaluating a particular entity with some degree of favour or disfavour ( Eagly & Chaiken,1992 )
Jadi sikap ( Attitude ) adalah istilah yang mencerminkan rasa senang,tidak senang atau perasaan biasa biasa saja ( netral ) dari seseorang terhadap sesuatu.Sesuatu itu bisa benda,kejadian ,situasi,orang atau kelompok.
Dari beberapa definis diatas didapat ciri khas dari sikap yaitu :
1. Mempunyai objek tertentu ( orang,perilaku,konsep,situasi,benda dan sebagainya )
2. Mengandung penilaian
Perbedaan terletak pada proses terjadinya dan penerapan dari konsep .Jika berdasarkan kejadian,sikap adalah sesuatu yang dipelajari bukalah bawaan oleh sebab itu sikap lebih dapat dibentuk,dipengaruhi,dikembangkan dan diubah.
Sikap berbeda dengan sifat, yang lebih cendrung kearah bawaan dan sulit untuk dirubah.akan tetapi sebagian pendapat mengatakan bahwa sikap timbul karena bawaan.
Perbandingan antara sikap dan sifat menurut Ajzen :
Sikap ( Attitude ) | Sifat ( trait ) |
Ø Laten Ø Mengarahkan perilaku Ø Ada unsur penilaian terhadap objek sikap Ø Lebih biasa berubah/menyesuaikan | Ø Laten ( tidak tampak dari luar ) Ø Mengarahkan perilaku Ø Tidak selalu menilai ,cenderung konsisten pada berbagai situasi,tidak tergantung penilaian sesaat Ø Menolak perubahan |
Sikap mengandung 3 bagian yaitu : kognitif,afektif dan konatif atau dikenal ABC yaitu Affective ( perasaan ) ,Behaviour ( Perilaku ),dan Cognitive ( kesadaran ).ketiga bagian ini saling berkaitan sehingga jika kita dapat mengetahui kognisi dan persaaan seseorang terhadap suatu objek tertentu ,maka kita akan tahu pula perilakunya.,namun adapula kenyataan tidak selalu sikap berakhir dengan perilaku yang sesuai dengan sikap tersebut.
Adanya ketidaksesuaian antara sikap dan perilaku sering terjadi dan hal ini telah dibuktikan oleh beberapa penelitan salah satunya tentang sikap positif terhadap ketepatan waktu ,akan selalu tepat dalam berbagai situasi ? jawabannya tidak.
Walaupun timbul berbagai kritik tentang sikap dan hubungannya dengan perilaku ,upaya untuk meramalkan perilaku tetap saja dianggap penting dalam psikologi sosial,karena lebih efisien daripada harus melakukan pengamatan langsung dilapangan.
I. PEMBENTUKAN SIKAP
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap:
1. Diferensasi atau Pengalaman yang integrasi ( secara bertahap ) ,Dasar pembentukan sikap: pengalaman harus meninggalkan kesan yang kuat dan Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional ( melalui proses belajar )
2. Adopsi, dimana kejadian kejadian secara berulang dan terus menerus ,lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap
3. Kebudayaan , Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan sepert Contoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan dalam pergaulan
4. Orang lain yang dianggap penting (Significant Otjhers) yaitu: orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan, dan yang berarti khusus ,Misalnya: orangtua, pacar, suami/isteri, teman dekat, guru, pemimpin Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap yang searah (konformis) dengan orang yang dianggap penting.
5. Media massa berupa media cetak dan elektronik
6. Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama, Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu ,Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan sistem kepercayaan seseorang �� hingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang
7. Faktor Emosional ,Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego. Dapat bersifat sementara ataupun menetap (persisten/tahan lama) Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair)
Adapula pendapat lain yang mengatakan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhinya antara lain :
1. Faktor internal,yaitu yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan ,seperti faktor pilihan.kita tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui persepsi kita,oleh karena itu kita harus memilih rangsangan rangsangan mana yang harus kita dekati dan jauhi,nah pilihan itu ditentukan oleh motif dan kecendrungan yang ada dalam diri kita.karena harus memilihlah kita menyusun sikap .
2. Faktor eksternal,faktor faktor luar antara lain :
a. Sifat objek,sikap itu sendiri bagus,jelek dan sebagainya
b. Kewibawaan,orang yang mengemukakan suatu sikap
c. Sifat orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut
d. Media komunikasi
e. Situasi pada saat sikap terbentuk.
II. TEORI TENTANG SIKAP
1. Teori Keseimbangan Fokus: upaya individu untuk tetap konsisten dalam beersikap dalam hidup ,Teori keseimbangan dalam bentuk sederhana, Melibatkan hubungan-hubungan antara seseorang dengan dua objek sikap. Ketiga elemen tersebut dihubungkan dengan: Misalnya Sikap favorable (baik, suka, positif) atau Sikap unfavorable (buruk, tidak suka, negatif) dan Pembentukan sikap tersebut dapat dapat seimbang atau tidak seimbang Contoh:
Ø Suatu sistem seimbang terjadi apabila seseorang sependapat dengan orang lain yang disukainya atau tidak sependapat dengan orang yang tidak disukainya
Ø Ketidakseimbangan terjadi bila seseorang tidak sependapat dengan orang yang disukainya atau sependapat dengan orang yang tidak disukainya.
Ø Hubungan afeksi dapat menghasilkan sistem yang tidak seimbang menjadi seimbang.
Ø Situasi seimbang Situasi tidak seimbang
2. Teori Konsistensi Kognitif-Afektif
Ø Fokus: bagaimana seseorang berusaha membuat kognisi mereka konsisten dengan afeksinya
Ø Penilaian seseorang terhadap suatu kejadian akan mempengaruhi keyakinannya.
Ø Contoh: tidak jadi makan di restoran X karena temannya bilang bahwa restoran tersebut tidak halal �� padahal dia belum pernah makan disana
3. Teori Ketidaksesuaian (Dissonance Theory)
Ø Fokus: individu; menyelaraskan elemen-elemen kognisi, pemikiran atau struktur (Konsonansi : selaras).
Ø Disonansi : ketidakseimbangan, yaitu pikiran yang amat menekan dan memotivasi seseorang untuk memperbaikinya.
Ø Terdapat dua elemen kognitif; dimana disonansi terjadi jika �� kedua elemen tidak cocok sehingga menggangu logika dan pengharapan
Ø Misalnya: ”Merokok membahayakan kesehatan” konsonansi dengan ”saya tidak merokok”; tetapi disonansi dengan ”perokok”.
Ø Cara mengurangi Disonansi: dengan Merubah salah satu elemen kognitif, yaitu dengan mengubah sikap agar sesuai dengan perilakunya. Misalnya : stop merokok atau Menambahkan satu elemen kognitif baru. Misalnya: tidak percaya rokok merusak kesehatan
4. Teori Atribusi
Ø Fokus: individu mengetahui akan sikapnya dengan mengambil kesimpulan dari perilakunya sendiri dan persepsinya tentang situasi.
Ø Implikasinya adalah �� perubahan perilaku yang dilakukan seseorang menimbulkan kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya telah berubah.
Ø Contoh: memasak setiap ada kesempatan �� baru sadar kalau dirinya suka menyukai / hobi memasak
Yaitu: kumpulan pertanyaan mengenai objek sikap Mencoba memperoleh pengukuran yang tepat tentang sikap seseorang ,Akurasi pengukuran dilakukan dengan penggunaan beberapa item yang berkaitan dengan isyu yang sama .
Skala sikap melibatkan: belief dan opini terhadap suatu objek Pertanyaan-pertanyaan atau item yang membentuk skala sikap dikenal dengan statement (pernyataan yang menyangkut objek psikologis
1. Pengukuran Involuntary Behavior (Pengukuran terselubung)
Ø Pengukuran dapat dilakukan jika memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden
Ø Dalam banyak situasi, akurasi pengukuran sikap dipengaruhi oleh kerelaan responden
Ø Pendekatan ini merupakan pendekatan observasi terhadap reaksi-reaksi fisiologis yang terjadi tanpa disadari dilakukan oleh individu yang bersangkutan.
Ø Observer dapat menginterpretasikan sikap individu mulai dari fasial reaction, voice tones, body gesture, keringat, dilatasi pupil mata, detak jantung, dan beberapa aspek fisiologis lainnya.
I. FAKTOR FAKTOR PERUBAH SIKAP
Dipengaruhi faktor faktor sebagai berikut :
1. Sumber dari pesan
a. Sumber pesan dapat berasal dari: seseorang, kelompok, institusi
b. Dua ciri penting dari sumber pesan:
Ø Kredibilitas artinya semakin percaya dengan orang yang mengirimkan pesan, maka kita akan semakin menyukai untuk dipengaruhi oleh pemberi pesan. Dua aspek penting dalam kredibilitas, yaitu: Keahlian keahlian dan kepercayaan saling berkaitan dan Kepercayaan sedangkan Tingkat kredibilitas berpengaruh terhadap daya persuasive Artinya Kredibilitas tinggi daya persuasif tinggi Atau Kredibilitas rendah daya persuatif rendah
Ø Daya tarik ,kredibilitas perlu ditambahkan daya tarik agar persuasif,sedangkan efektifitas daya tarik dipengaruhi oleh daya tarik fisik,menyenangkan,dan kemiripan.
2. Pesan ( Isi Pesan )
Umumnya berupa kata kata atau simbol yang berlaku
3. Penerima Pesan
Beberapa ciri penerima pesan yaiotu :
a. Influenceability,sifgat kepribadaian seseorang tidak mudah untuk dibujuk
b. Arah perhatian dan penafsiran artinya pesan akan sampai pada penerima tergantung penafsiran penerima.jadi pesan yang disampaikan kepada penerima pertama akan berbeda sampai pada penerima kedua
4. Kekebalan ( saat menerima info yang berlawanan )
III. PENGUKURAN SIKAP
Secara ilmiah sikap dapat diukur, dimana sikap terhadap objek diterjemahkan dalam sistem angka Dua metode pengukuran sikap:
1. Metode Self Report
Misalnya ketika menyatakan kesukaan terhadap objek saat ditanya dalam interview atau menuliskan evalusi-evalusi dari suatu kuesioner dalam metode ini, jawaban yang diberikan dapat dijadikan idikator sikap seseorang Kelemahan: jika individu tidak menjawab pertanyaan yang diajukan maka tidak dapat diketahui pendapat atau sikapnya. Self Report terdiri dari:
a. Public Opinion Polling
Ø Digunakan untuk mengumpulkan data dari masyarakat yang berkaitan dengan opini.
Ø Digunakan untuk meramalkan sesuatu atau menyediakan informasi, misalnya: Pro dan kontra aborsi , Pembelian suatu produk (representatif)
Ø Dalam pengukuran Public Opini Polling, item skala terdiri dari: Pertanyaan-pertanyaan tentang objek dan Format jawaban: tertutup (setuju – tidak setuju), terbuka Misalnya: Aborsi tidak dilarang agama (pertanyaan tertutup):
(...) sangat setuju ( .....) Setuju (.....) Tidak setuju,danlainnya
Bredasarkan Bagan diatas ini adalah menurut teori Reasonance Action yang menyatakan adanya hubungan antara sikap,norma subjektif dan niat berprilaku.
Jadi Niat untuk berprilaku ditentukan oleh dua hal yaitu sikap terhadap perilaku itu sendiri dan norma subjektif tentang perilaku itu.dan niat untuk berprilaku tidak dengan sendirinya menjadi perilaku karena msih tergantung pada faktor lain yaitu kendala kendala yang dipersepsikan oleh orang yang bersangkutan dapat menghambat perilakunya.Sedangkan sikap terhadap perilaku ditentukan pula oleh dua hal yaitu kepercayaan atau keyakinan tentang konsekuensi perilaku dan evaluasi terhadap konsekuensi tersebut.
Norma subjektif juga ditentukan oleh dua hal yaitu pendapat tokoh atau oranglain yang berpengaruh tentang subjek dan seberapa jauh subjek akan mengikuti pendapat oranglain tersebut.
IV. MENGAPA PERILAKU MEMPENGARUHI SIKAP ?
Menurut myers ( 1966) ada 3 pendekatan yang menjelaskannya yaitu :
1. Teori pernyataan diri ( self presentation theory )
Artinya seseorang cendrung menyatakan sesuatu untuk menjaga citra dirinya
2. Disonansi Kognitif
Ada dua elemen kognitif yang saling bertentangan,orang akan merasakan ketegangan dan untuk menghilangkan disonansi itu salah satu caranya adalah menyesuaikan salah satu elemen kognitif itu agar sama dengan kognitif yang lain.
3. Persepsi diri
Menjelaskan bahwa kita tidak dapat menjelaskan perilaku kita dengan atribusi eksternal,kita lebih cendrung menjelaskan dari apa yang kita lihat atau dengar tentang perilaku kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar